Proses Diagnosa Putri Andini Dinilai Lama, Nyawa Pasien Rujukan RSUD Kota Pinang Tak Terselamatkan
Labuhanbatu Selatan — Harapan keluarga kecil di Kampung Durian Kecamatan Kota Pinang seketika berubah menjadi duka mendalam. Putri Andini (6), anak kelima dari pasangan Agus Leli dan Fajar Purnama, yang sempat dirawat di RSUD Kota Pinang dan dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (20/7/2025) usai menjalani serangkaian pemeriksaan.
Kondisi Putri yang sempat memburuk, dengan perut membesar dan tubuh makin kurus, menjadi perhatian warga dan berbagai pihak. Selama lebih dari sebulan, orang tua Putri melakukan upaya maksimal, membawa sang anak ke beberapa fasilitas kesehatan. Namun, proses diagnosa yang dinilai lamban di RSUP Adam Malik membuat mereka harus bolak-balik ke Medan tanpa hasil pasti.
“Perutnya sudah membesar hampir dua minggu ini, kami sudah dua kali ke RSUP Adam Malik, tapi hasil diagnosanya belum juga keluar. Terakhir kami disuruh kembali hari Rabu depan,” ungkap Fajar Purnama, ibunda Putri.
Dukungan datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Kepala Lingkungan dan Ketua PMI Labusel, Feri Andhika, yang membantu akomodasi keberangkatan keluarga ke Medan. Namun, karena surat rujukan dari RSUD Kota Pinang bersifat rawat jalan, Putri tidak bisa dirawat inap di RSUP Adam Malik, meski kondisi fisiknya terus melemah.
Kabar ini pun sampai ke telinga Ketua PMI Labusel sekaligus Pimpinan DPRD Labusel, H. Romadon Nasution, yang memerintahkan agar Putri segera dibawa kembali ke RSUD Kota Pinang untuk mendapat perawatan intensif sembari menunggu hasil lab dari Medan.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu anak kami. Mohon doanya agar Allah mengangkat penyakitnya,” harap Fajar penuh haru.
Setelah menjalani perawatan selama satu malam di RSUD Kota Pinang, Putri Andini akhirnya kembali dirujuk ke RSUP Adam Malik menggunakan ambulans. Namun takdir berkata lain. Beberapa jam setelah tiba di Medan, Putri dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya langsung dibawa pulang ke Kota Pinang menggunakan ambulans RSUD setempat.
Irwan, Kepala Lingkungan Kampung Durian, mengonfirmasi kepergian Putri dengan penuh rasa duka.
“Allah lebih sayang kepadanya. Putri telah berpulang setelah perjuangan panjang yang dilalui keluarga dan dukungan masyarakat.” Katanya.
Kisah Putri Andini adalah cermin dari sistem rujukan yang perlu pembenahan agar tak ada lagi nyawa yang hilang karena lambatnya diagnosa. Semoga menjadi pelajaran dan titik refleksi bagi semua pihak.(Kidi Nasution/Nanang S/Red)