IKLAN
MI Hidyatul Islam Ciasem Baru Subang Puluhan Tahun Berdiri Belum Tersentuh Bantuan Gedung
SUBANG // LINTASKARAWANG – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta Hidayatul Islam di Dusun Kebon cau, Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, memprihatinkan. Sekolah yang telah berdiri puluhan tahun ini belum pernah merasakan uluran tangan bantuan untuk perbaikan infrastruktur bangunannya.
Kepala Sekolah MI Hidayatul Islam, Sulaeman, S.Pd.I., mengungkapkan bahwa madrasah ini telah berdiri sejak tahun 1974 dan hingga kini menampung sebanyak 168 siswa.
“Kalau berdirinya MI ini sekitar tahun 1974 hingga sekarang jumlah siswanya 168 siswa,” jelasnya pada Jum’at 9 Mei 2025.
Sulaeman, yang menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun 2000, menuturkan bahwa sejak tahun 2001 hingga saat ini, MI Hidayatul Islam belum sekalipun menerima bantuan untuk memperbaiki kondisi gedungnya.
Padahal, menurutnya, jumlah siswa setiap tahunnya relatif stabil dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
Kondisi bangunan MI yang sudah berumur puluhan tahun tanpa perbaikan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pihak sekolah.
Sulaeman menyoroti kondisi atap gedung yang masih menggunakan kayu dan seharusnya sudah diganti demi keamanan dan kenyamanan siswa.
“Kalau untuk bangunan gedung sekolah yang lain itu sudah menggunakan baja ringan,” keluhnya. Selain atap, kondisi halaman sekolah juga memprihatinkan. Pavingblok yang dulunya terpasang rapi kini sebagian besar sudah hancur, menambah kesan kurang layak pada lingkungan belajar. Berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah untuk mendapatkan perhatian dan bantuan perbaikan gedung,” ujar nya.
Sulaeman mengaku sering mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa, namun hingga kini belum ada alokasi dana yang mengarah pada perbaikan gedung sekolahnya.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan di Kabupaten Subang. Sebuah lembaga pendidikan yang telah lama berkontribusi dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa, namun harus berjuang dengan kondisi infrastruktur yang minim perhatian.
Diharapkan, pihak terkait dapat segera memberikan perhatian dan bantuan yang dibutuhkan agar proses belajar mengajar di MI Hidayatul Islam dapat berlangsung dalam lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Nasib ratusan siswa dan dedikasi para pengajar di madrasah ini sangat bergantung pada uluran tangan dan kepedulian dari berbagai pihak.
(sumber pikiranrakyat.com)
