Beranda Berita Jawa Barat Program MBG di Kecamatan Blanakan Bermasalah Diduga Makanan Basi

Program MBG di Kecamatan Blanakan Bermasalah Diduga Makanan Basi

Poto: SPPG Kecamatan Blanakan Subang.

SUBANG // LINGKARKARAWANG – Jum’at, 25 April 2025. – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beralamat di Desa Jayamukti Rt 06/02 Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang di SMAN 1 Blanakan, yang diluncurkan pada Senin, 21 April 2025, bersamaan dengan enam SD dan satu SMP di Kecamatan Blanakan, tercoreng oleh insiden makanan basi pada hari Rabu dan Kamis, 24 April 2025. Hal tersebut diketahui setelah ada informasi dari pihak sekolah selaku penerima manfaat.

Berita Lainnya  Dugaan Pungli di SMKN 1 Sukatani, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wil IV Terkesan Tutup Mata

Investigasi awal ditemukan bahwa Koordinator SPPG MBG Kecamatan Blanakan bernama, Pandri, namun katanya dirinya dilarang oleh pimpinan pusat BGN untuk menanggapi pertanyaan wartawan terkait makanan basi tersebut.

Larangan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas BGN. Lebih memprihatinkan lagi, kekurangan pengawasan yang jelas terlihat dari absennya ahli gizi dalam proses pengolahan dan pengiriman makanan, hanya dengan tanggung jawab pengelola dapur,

Berita Lainnya  Puskesmas Cicinde Gelar Pelatihan Tim Pelaksanaan Dalam Penyiapan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal

Romi selaku pengawas SPPG Kecamatan Blanakan, menunjukkan celah besar dalam sistem. Ketiadaan tanda tangan dan kontrol ahli gizi pada setiap pengiriman makanan semakin memperkuat dugaan tersebut.

Situasi ini menuntut investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab makanan basi dan memastikan pertanggungjawaban atas kelalaian tersebut.

Berita Lainnya  Pemdes Bolang Kerjabakti Bersihkan Sampah Yang Menumpuk Dipinggir Jalan, Larang Warga Buang Sampah Sembarangan

Publik berhak mendapatkan penjelasan transparan dari BGN mengenai larangan Pandri berbicara dan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, serta memastikan kualitas dan keamanan makanan dalam program MBG ke depannya.

Ketiadaan pengawasan yang memadai dan transparansi informasi dari BGN menimbulkan kekhawatiran serius tentang efektivitas dan integritas program MBG.

.H2R

Bagikan>>